Bertemu Porto, Ferguson Sumringah

Wajah sumringah terlihat di wajah Sir Alex Ferguson. Dalam undian babak perempat final Liga Champions dan skema menuju final Manchester United ditempatkan berhadapan dengan FC Porto. Reaksi positif bahwa tim asuhannya akan berhasil mencapai babak semifinal sekali lagi.

ADVERTISEMENT

Di dua musim terakhir MU selalu berhasil melangkah ke semifinal, dengan prestasi tertinggi di musim lalu setelah mengalahkan Chelsea di partai final yang dilangsungkan di Moskow, Rusia. MU berupaya menorehkan diri sebagai tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara sejak berformat Liga Champions.

Hasil undian yang menguntungkan buat kami, ujar Ferguson melalui ManUtd.com. Sayang leg pertama dimainkan di Old Trafford. Namun manajer asal Skotlandia tersebut tidak ambil pusing. Kadang kita berpikir bermain di kandang lebih dulu baik atau buruk, tapi di era sepakbola modern tidak ada indikasi mana yang lebih baik.

Hal terpenting menurut hemat saya adalah jangan kebobolan jika bermain di markas sendiri, imbuhnya. Di babak selanjutnya, jika bsia mengalahkan Porto, The Red Devils akan berhadapan dengan pemenang antara Villarreal atau Arsenal.

Faktanya MU punya kenangan buruk dengan Porto. Klub jawara Liga Portugal ini merupakan penjegal langkah mereka di musim 2003-04. Di babak perdelapan final MU dikalahkan agregat 2-3, yang kemudian Porto keluar jadi kampiun.

MU juga punya koneksi dengan Portugal. Cristiano Ronaldo dan Nani merupakan pemain MU yang berasal dari sana. Pengetahuan dua gelandang serang itu akan perkembangan sepakbola Tanah Airnya menjadi sesuatu yang bisa dikorek Ferguson dalam dua leg yang dijadwalkan pada 7 dan 15 April.

Kami sebelumnya pernah bertemu Porto dan tentu saja kami menaruh respek pada tim asal Portugal tersebut, sebut Ferguson menambahkan. Skuad dinaungi aroma Portugal. Pertama Carlos Queiroz (mantan asisten manajer) dan kini ada Cristiano Ronaldo dan Nani. Jadi kami mengerti betul persepakbolaan Portugal.

Ia menambahkan: Kami senang dengan hasil undian ini dan kami berpikir bisa melaluinya untuk mencapai babak lebih tinggi lagi.