mig33 Palopo
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

mig33 Palopo

Tongkrongan migerz sejati
 
IndeksPortalLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 Hercules C-130, Serma Rudi Merasa Seperti Jatuh dari Motor

Go down 
PengirimMessage
sasakq
MODERATORS
MODERATORS
sasakq


Male
Jumlah posting : 410
Age : 41
Lokasi : soroako kota nickel,& morowali city
Registration date : 24.02.09

Hercules C-130, Serma Rudi Merasa Seperti Jatuh dari Motor Empty
PostSubyek: Hercules C-130, Serma Rudi Merasa Seperti Jatuh dari Motor   Hercules C-130, Serma Rudi Merasa Seperti Jatuh dari Motor Icon_minitime22/5/2009, 08:06

Kamis, 21 Mei 2009 | 22:33 WIB
MAGETAN, KOMPAS.com - "Saya ngerti seperti jatuh dari sepeda motor, tapi tahu-tahu saya sudah terbaring begini," kata Serma Rudi Ismanto.

Anggota Pos Sektor (Posek) Biak itu merupakan salah satu dari 112 penumpang Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (20/5).

Ia mengaku dirinya tidak menyangka bila harus tergeletak di RS Lanud Iswahyudi, karena dirinya merasakan pesawat saat "take off" dari bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta terasa halus dan sangat lancar.

"Saya duduk di belakang sambil merangkul seorang teman yang mengaku takut karena tidak pernah naik pesawat. Saya ajak dia untuk duduk bersama saya, saya rangkul dia erat-erat," katanya.

Namun, kini dirinya merasakan kaki-kakinya linu dan kepala seperti terbentur. "Saya nggak apa-apa, tapi dokter bilang saya harus dirawat, karena kaki luka dan kepala juga luka," katanya.

Serma Rudi ismanto tergeletak di RS Lanud Iswahyudi, Magetan, Jatim dengan didampingi beberapa saudara dan ibundanya, Ny Rahayu.

"Saya dikabari menantu yang ada di Malang lewat telepon, karena itu saya langsung kemari," kata ibu yang beralamat di Perumahan Petrokimia, Gresik itu.

Hal yang sama juga tidak disangka Ny Bae Ningsih. "Saya tidak menyangka adik saya yang nomer tujuh harus menghadap ke hadapan Ilahi," kata putri pertama dari tujuh bersaudara itu.

Padahal, katanya, adiknya yang bernama Sekda Bae Seri Roudlotun Adawiyah (19) itu baru saja menjadi anggota TNI AU seperti yang dicita-citakan sejak kecil.

"Ada beberapa adik saya yang menjadi anggota TNI AU, karena itu adik saya yang terakhir itu pun ingin menjadi anggota TNI AU dan dia baru 2-3 bulan lalu diterima," katanya.

Ketika ditemui di hanggar Skuadron Udara 15 Lanud Iswahyudi saat pelepasan jenazah puluhan korban jatuhnya Pesawat Hercules, ia mengaku adiknya diterima menjadi anggota TNI AU di Makassar.

"Karena itu, dia sempat menelpon saya kalau dua hari lagi akan ke Makassar. Saya tanya, kok seperti senang sekali. Dia menjawab, bagaimana dirinya tidak senang, karena akan mulai penugasan," katanya.

Namun, ia menyatakan dirinya tidak mengalami tanda-tanda bila adiknya itu akan meninggalkan diri dan keluarganya untuk selama-lamanya.

"Hanya ayah saya yang sempat sakit pada Rabu (20/5) pukul 05.00 WIB atau satu jam lebih menjelang kecelakaan itu, tapi ibu saya mengaku mimpi rumahnya kebanjiran," katanya.

Oleh karena itu, ayahnya langsung melihat ciri-ciri adiknya saat dikabari bila anaknya mengalami kecelakaan.

"Ayah saya melihat gigi dan hidung adik saya yang tidak mancung, tapi ayah saya bilang bahwa jasad adik saya utuh, kecuali bagian tertentu yang terlihat lebam," katanya.

Evakuasi Tuntas
Sekda Bae Seri Roudlotun Adawiyah (19) itu merupakan salah satu dari 41 anggota militer yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan Pesawat Hercules yang diketahui berpenumpang 112 orang sebagaimana data manifes dari petugas bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Jumlah korban hingga saat ini ada 112 orang yang terdiri dari 97 kru dan penumpang pesawat, serta 15 korban selamat," kata Danlanud Iswahyudi, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra, setelah pelepasan 58 jenazah ke daerah asal, termasuk sekda Bae Seri Rodulotun itu.

Hari pertama evakuasi pascamusibah (20/5), tim evakuasi mampu mengevakuasi 94 korban tewas dan 15 korban selamat, sedangkan hari kedua (21/5) mampu dievakuasi tiga korban tewas yang terjepit bangka pesawat.

Jumlah itu berarti seluruh korban tewas dan selamat telah terevakuasi dalam dua hari, namun jumlah masih bertambah dengan adanya dua korban tewas dari masyarakat setempat yang rumahnya tertimpa badan pesawat.

Danlanud mengakui 97 korban tewas dari penumpang pesawat itu terdiri atas 41 anggota militer (penumpang), 11 anggota militer (kru pesawat), dan sisanya adalah keluarga dari anggota militer yang ikut dalam pesawat yang menempuh rute Halim Perdanakusuma (Jakarta), Lanud Iswahyudi (Magetan), Hasanuddin (Makassar), dan Biak (Papua).

Namun, katanya, sebanyak 17 korban tewas jatuhnya Hercules C-130 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan (20/5), hingga Kamis (21/5) pagi, belum teridentifikasi, termasuk tiga jasad yang ditemukan pada Kamis siang akibat terjepit bangkai pesawat.

"Data itu setelah kami cocokkan dengan manifes yang kami terima dari petugas Halim Perdanakusuma. Jadi, jumlah penumpang keseluruhan adalah 112 orang yakni 109 korban yang sudah dievakuasi, termasuk korban selamat, kemudian tiga korban tewas terjepit dalam bangkai pesawat," katanya.

Tuntasnya evakuasi itu masih menyisakan "PR" (pekerjaan rumah) berupa perawatan 15 korban selamat di RSUD Dr Soedono, Madiun, dan RS Lanud Iswahyudi, Magetan, kemudian evakuasi bangkai pesawat juga masih memerlukan waktu dan juga penyelidikan penyebab kecelakaan itu sendiri.

"Dari 15 korban yang selamat, 11 orang di antaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono, Madiun, dan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit (RS) TNI AU Lanud Iswahyudi," kata Direktur Utama RSUD dr Soedono, Madiun, dr Dodo Anondo MPH.

Ia menyebutkan ada lima korban di antaranya yang mengalami luka di bagian kepala dan gegar otak, bahkan ada yang perlu menjalani CT-Scan dan dicuci.

Sebanyak 11 korban yang dirawat di RSUD dr Soedono, Madiun adalah Mayor Lekahena (41) co-pilot dirawat di ruang ICU, Ny Mia (30) dioperasi di ruang ROD, Umi Kusuma (25) dioperasi di ruang IPI (instalasi perawatan intensif), Mr X (40) dirawat di ruang ICU, Jeri (3) dioperasi di ruang IPI, Prada Purwanto (24) asal Sewon Bantul, Yogyakarta dirawat di ruang ROD.

Selain itu, Angga (balita) dirawat di ICU, Warsito (35) warga Sukoharjo, Jateng dirawat di ruang ROD, Sulasmin (30) penduduk yang rumahnya tertimpa pesawat dirawat di ruang ROD, Serka Susanto (33) asal Ngawi, Jatim dirawat di ruang ROD, serta Mayor Dedi Fahrudin.

Sementara itu, empat korban selamat lainnya yang dirawat di RS TNI AU Lanud Iswahyudi yakni Serka Agus Juwarsa, Serka M Saputra, Serma Rudi, dan Anggun (2).

Hal yang amat penting untuk segera diungkap adalah penyebab jatuhnya pesawat yang dikatakan sejumlah saksi mata bahwa pesawat yang terbang rendah itu menabrak pohon, kemudian jatuh menimpa empat rumah penduduk dan akhirnya dibanting ke arah persawahan, namun bagian depan pesawat sempat meledak dan terbakar.

Menurut Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra, TNI AU tidak akan menutupi musibah itu, karena keluarga korban justru menunggu informasi itu. "Kami serius, buat apa ditutupi, tapi saya memang tidak berhak, melainkan Mabes TNI Au yang akan membeberkan," katanya.

"Tim evakuasi sudah turun ke lapangan untuk melakukan evaluasi. Tim itu dibentuk sendiri oleh Mabes TNI AU, karena hasilnya akan dilaporkan ke Kepala Staf TNI AU, sedangkan kami di Magetan hanya membantu. Yang jelas, kami serius dan tidak akan menutupi," katanya.



Sumber : Antara
Kembali Ke Atas Go down
 
Hercules C-130, Serma Rudi Merasa Seperti Jatuh dari Motor
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Tukang Cuci Sepeda Motor Jadi Caleg
» Lindungi Anak dari Iklan Rokok
» Ritawati, dari Ruang Karaoke Menuju Kursi Dewan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
mig33 Palopo :: NATIONAL :: News-
Navigasi: