SBY Tinjau Center Point of Indonesia

MAKASSAR, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau proyek Center Point of Indonesia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (13/3). Presiden menyatakan, gagasan Center Point of Indonesia itu sejalan dengan kerja sama pertumbuhan ekonomi regional yang dijalankan Indonesia.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Center Point of Indonesia adalah proyek pembangunan pengarahan sedimentasi di kawasan Pantai Losari untuk menjadi daratan baru.

”Pantai kami jika dibiarkan akan tersedimentasi dan itu bisa menutup Pantai Losari, pantai yang menjadi ikon Kota Makassar. Karena itu, kami coba mereklamasi Pantai Losari secara tepat agar sedimentasi itu bisa menjadi kota baru di Sulawesi Selatan,” lanjutnya.

Menurut Syahrul, proyek Center Point of Indonesia diharapkan menjadi poros akselerasi pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia timur. ”Posisi Sulawesi Selatan ternyata berada di tengah-tengah Indonesia. Jika kita melipat peta dua kali, ternyata titik lipatannya berada di Sulawesi Selatan. Itulah yang ingin kami wujudkan, agar Sulawesi Selatan betul-betul menjadi Center Point of Indonesia,” katanya.

Presiden menilai, gagasan Center Point of Indonesia itu sejalan dengan kerja sama ekonomi regional yang dijalankan Indonesia.

”Kawasan Asia dianggap sebagai kawasan yang sedang tumbuh. Ekonomi besar dahulu di Amerika Serikat dan Eropa, sekarang bergeser ke Asia. Negara yang ekonominya besar antara lain Jepang, China, India, Indonesia juga masuk. Indonesia aktif dalam forum pertumbuhan ekonomi regional bersama Brunei, Malaysia, dan Filipina. Itu merupakan kerja sama pertumbuhan bidang pariwisata, perikanan, transportasi laut dan udara, pembangunan prasarana, perdagangan dan investasi, dan lain sebagainya. Itu cocok dengan ide Center Point of Indonesia,” kata Yudhoyono.

Minta maaf

Presiden dalam awal sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena sejumlah kegiatannya di Sulawesi Selatan terganggu karena dirinya sakit asam lambung. ”Saya minta maaf karena kemarin saya mengalami gangguan kesehatan sekitar tiga jam akibat serangan di lambung saya dan kelelahan. Saya minta maaf karena tidak bisa hadir dalam acara kemarin,” katanya.

Di Banjarmasin, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie menyampaikan permintaan maaf Presiden kepada masyarakat Kalimantan Selatan karena membatalkan kunjungan ke daerah itu akibat gangguan pencernaan yang dialami.

Aburizal menjelaskan, meski sempat mengalami gangguan pencernaan, saat ini Presiden sudah dalam proses pemulihan dan mengakhiri kunjungan di Makassar serta kembali ke Jakarta.

Menko Kesra, mewakili Presiden, menyerahkan bantuan langsung masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat 2009 serta meresmikan proyek-proyek infrastruktur di Kalimantan Selatan. (row/day)